eRR!!!

Hari yang melelahkan, dah telat masuk kantor, kerjaan numpuk, koneksi ngadat, mana harus nganter dede ke acara fesyen, trus tiket belum pada kelar, uhhh pusing dehh…
Hari ni cinda mesti berangkat ke Padang, dah keliling nyari tiket untungnya bisa dapat, walopun hanya sampe Jakarta, paginya baru lanjut ke padang, terpaksa nginep di bandara, mau gimana lagi..saya selalu berdoa untuk cinda dan keluarga, terutama buat Ibu, semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT..
Jam 9 malam baru balik dari kantor, pas nyampe rumah, ada pesan masuk, uchi sekarang di UGD, duhh parah banget, abis uchi ngeyel, dokter dah nyuruh istirahat malah tetap keukeuh masuk kerja. Saya bareng ma itho ke RS nengokin Uchi..sepertinya malam ini Uchi mesti nginap di UGD soalnya belum ada kamar yang kosong, trus itho ma Lhia adenya Uchi keliling nyari pa tau ada kamar kosong di RS lain, saya minta dianterin pulang soalnya dah larut mana hujan, besok pagi mesti kerja lagi..

Seperti Cinta

Ketika cinta sengaja menyapa
Aku hanya menyematkannya dipinggiran hati
Mungkin kelak tak akan pernah ada celah
Tuk lagi merasa kecewa
Sebab yang kumiliki hanya tinggal naluri
dan cinta itu semakin tak terasa olehku
Aku menenggak secawan cinta teramat manis
Yang terasa semakin pahit pada ampas terakhir
Aku menikmati cinta dalam gairah sesaat yang menyesatkan
Hingga penyesalan kembali terkuak
Kala jiwa tersadar aroma kepalsuan
Dan cinta itu terbawa sepoian sang bayu

me220408

Subhanallah...

Ketika curahan kasih-Nya menyapa dengan cara-Nya

nikmati,
hikmati,
maka ia akan "berbicara"
menuntun hidup lebih bermakna,
lebih kaya warna,
menawarkan keindahan sejati.
Dengarkanlah melodinya,
rasakanlah getarannya,
adalah nada kebenaran,
yang menjadi nyanyian semesta.
Subhanallah...

pissing me

jesus christ!!
whatta fucka hell are u doin huh?? u're starting a fire to me now..
i really just wanna hear u sayin hello or somethin..
but i dunno why but i just can't & it's pissing me off..
merlin..i miss u..call me..
I luv u, honey..
9april08

Pembunuhan Cinta dan Pujian

Doa-doa mengalir di tengah padang pasir dari mulut orang yang fajir, dialah diriku. Pada kesendirian aku berterus terang tentang hati dan jiwa. Dendang amarah dan penderitaan hidup adalah halilintar yang memaksa air mata keluar. Hutan gelisah membakar hidup. Aku menentang hidup. Aku menggenggam hidup yang telah diterkam nasib. Lingkaran setan menerjang gelisah. Lidahku adalah gelisah. Tanganku adalah gelisah. Hatiku adalah api. Jiwaku adalah duri. Aku memaki pujian. Aku menerkam keindahan. Aku ingin membunuh cinta. Aku ingin membunuh halilintar.

Ditemani badai aku akan membunuh mereka. Dengan api aku akan membakar gelisah. Dengan duri aku akan menerkam keindahan. Dengan jantan aku akan merobek pujian. Pada hari yang tak lagi cerah, saat semua kegelisahan terbunuh, saat api telah mengabarkan kegelisahanku aku akan berdiri sendiri, berbicara dengan damai lalu mengubur keindahan.

Abu-abu kerinduan adalah pemandang yang indah. Kematian cinta menjadi manis. Air mata rindu adalah pujian terakhir yang akan menelanku di tengah padang pasir ini.

Sekarang aku memangku gerhana yang telah lahir kembali. Dia tersenyum dengan bibir yang merah. Matanya mengeluarkan darah dari masa lalu yang mencoba membunuhku dengan segala kata. Lalu aku menggenggam bekal dari perjalananku. Senyum kematian kegelisahan adalah warna yang paling menyejukkan hatiku. Aku menata kembali hatiku. Hatiku aku ajak untuk kembali berjalan. Aku akan kembali bertualang untuk memecahkan karang. Aku mengikuti nyanyian camar di pantai, di ujung penantian.

Setelah jauh aku melangkah, aku akan kembali melihat kepadamu. Aku akan mengingat cinta yang sekarat, jeritan keindahan yang lirih, dan kata-kata memelas dari pembunuhan pujian. Semua terasa indah, semua terasa manis. Aku merasa dipeluk wibawa. Aku merasa harga diri melayangkan kata sayangnya padaku.

Maret 31st, 2008 by jibril

CatLover

Di jalan ini
Di jalan ini, orang berhenti sesaat, menghela nafas
aku mencari denting lonceng di hatiku

Di jalan ini, aku menelusuri cerita masa lalu dan
riwayat masa ini
di jalan ini, aku memekik, menggonggong, membangunkan
yang terlupa

"kepada seseorang"

percintaanku adalah percintaan sunyi
tanpa perlu engkau sadari
tanpa perlu aku bersaksi

murni seperti pagi
indah seperti mentari
menores jejak yang kunikmati
dalam rindu dan kesedihan
tanpa terucap

murni seperti hadirnya
sunyi seperti matinya

cintaku
aku ingin sendiri sampai kesendirian itu abadi
mengabdi pada noktah-noktah sepi

pada ilalang ini
pengembara berjalan kaki telanjang pergi dalam sunyi
dalam mimpi…

engkaulah
engkaulah cintaku
mengawang antara ketidakberdayaan dan ketidakpercayaan
luruh dalam permainan rintik hujan
yang menyapu jejak tertinggal waktu itu

percakapan kita di waktu sepi
dalam keheningan batin, dalam riuhnya suara asing dan bising
membawa kesadaran tentang arti dan makna
saat hujan membasahi tubuhku, membelai dingin
hingga kesum-sumku

Dulu…kita tidak saling mengenal
mungkin kini juga begitu
kenapa luka harus ada
saat kata terucap di bibirmu?

rasa asam yang tersisa dalam batinku saat kita bertemu
membalur pandang
berubah kabur saat
terpaan angin
membawa rintik hujan pada kaca mobil
helaan nafas tikam perih…
saat kujawab
“mungkin memang begitu”

“saat berpisah”

jika perjanjian itu datang waktunya
aku ingin diantara orang-orang
yang menitip hormat pada pengembara

dimana hati tidak lagi berisi
berdiri dalam kubus persegi
dimana rasa ada karena nurani

jika perjanjian itu sampai
aku tak akan menitip pesan pada waktu
dan
pada hembusan angin sayup sampai


catlover30march2008