Turut berbahagia mendengar berita pernikahanmu. Syukurlah akhirnya dirimu menemukan perempuan yang tentunya jauh lebih baik dari diriku.
Perpisahan kita dulu sepenuhnya keinginan sepihak darimu, diriku tidak pernah menyetujuinya sama sekali. Dan saat itu merupakan detik-detik kehancuran yang sempat membuat hidupku sedikit kacau berantakan, perasaanku retak seribu.
Walaupun kenyataan awalnya diriku rada-rada gak ikhlas, tapi diriku tidak pernah menyalahkan dirimu dalam hal ini. Bertemu kemudian berpisah, inilah sebuah proses kehidupan, dan kehidupan itu akan terus berlanjut begitu juga dengan hidupku.
Sedih rasanya mendapat perlakuan yang lain, dibeda-bedakan, dibanding-bandingkan dengan yang lain. Saya merasa tersisih, merasa jadi orang lain ditengah keluarga sendiri. Tapi mau gimana lagi, marah, menolak, gak setuju yah harus tetap dijabanin. Tapi setidaknya berilah sedikit toleransi terhadapku, saya juga manusia loh bukan robot atau patung yang gak punya perasaan.
Mana janji manismu *nagih mode on*, abisnya kebanyakan "OMDONG" omong doang sih. Emang enak cuman dapet janji-janji mulu gakda realisasinya. huuhhhh padahal udah semangat-semangatnya nih yah ehh sekarang gak pernah lagi diomongin sama sekali, memberiku harapan trus harapannya diambil lagi, gimana sih??? Up to You deh. capek kebanyakan berharap.
Mana janji manismu *nagih mode on*, abisnya kebanyakan "OMDONG" omong doang sih. Emang enak cuman dapet janji-janji mulu gakda realisasinya. huuhhhh padahal udah semangat-semangatnya nih yah ehh sekarang gak pernah lagi diomongin sama sekali, memberiku harapan trus harapannya diambil lagi, gimana sih??? Up to You deh. capek kebanyakan berharap.
Subscribe to:
Posts (Atom)